Ivermectin: Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

Ivermectin adalah obat yang dipakai untuk mengobati infeksi akibat parasit. Obat ivermectin untuk manusia biasanya dipakai mengobati infeksi cacing.

Cara kerja ivermectin di dalam tubuh adalah mencegah cacing dewasa berkembang biak serta membunuh larva yang bertahan di dalam tubuh. Dan di apotek, obat ivermectin tersedia dalam bentuk tablet, krim topikal, serta losion topikal.

Selama beberapa pekan terakhir, pencarian masyarakat terhadap obat ini meningkat. Seperti yang diberitakan banyak media online maupun media sosial, obat ini diklaim mampu mengurangi gejala serta efek virus corona.

Lantas, apa sebenarnya obat ivermectin  itu? Bagaimana bisa obat yang awalnya digunakan untuk menangkal infeksi cacing jadi diklaim mampu -setidaknya- meringankan gejala serangan corona?

Lebih lengkap dan agar Sobat Sehat tidak salah tangkap, tim K24klik sudah menyiapkan beberapa informasi yang perlu Anda ketahui. Mulai dari sejarah, hasil penelitian terbaru, deskripsi, obat, manfaat obat, dan masih banyak lagi.

Tentang Ivermectin

Obat Ivermectin pertama kali dikembangkn pada tahun 1970. Obat infeksi parasit ini dikembangkan dari bakteri dalam sampel tanah yang dikumpulkan dari hutan di lapangan golf yang terletak di Jepang.

Bertahun-tahun kemudian, efektivitas ivermectin dan turunannya dalam mengobati infeksi parasit cacing mengubah dunia kedokteran hewan dan manusia. Hingga akhirnya, mengantarkan WIlliam C CAmpbell dan Satoshi Omura meraih Penghargaan Nobel.

Pada manusia, obat ini saat ini dipakai sebagai obat resep dalam bentuk tablet guna merawat infeksi cacing gelang. Contohnya seperti infeksi yang menyebabkan penyakit kebutaan sungai atau Onchociasis.

Sementara itu, ivermectin dalam bentuk krim juga digunakan untuk mengontrol kondisi kulit papulopustular rosacea -atau juga dikenal jerawat rosacea. Ini adalah kondisi kulit berupa benjolan mirip jerawat yang sering dialami wanita paruh baya.

Meskipun sudah diterapkan untuk mengatasi beberapa kondisi kesehatan, dunia lebih mengenal obat ini sebagai obat infeksi parasit. Terutama infestasi cacing perut pada sistem pencernaan.

Dan saat ivermectin lebih sering dipakai oleh dokter hewan ketimbang sebagai obat manusia, muncul penelitian yang menyebutkan bahwa Ivermectin bisa mengurangi gejala virus corona.

Cara Kerja dan Khasiat Ivermectin

Bagaimana bisa obat yang biasanya digunakan untuk mengobati gangguan pencernaan pada sapi, memicu dokter di India untuk menerapkannya pada pasien COVID-19? Hasil penelusuran tim K24klik, ada beberapa jurnal ilmiah yang memicu dimulainya uji coba tersebut.

Awal 2020 lalu, sebuah jurnal ilmiah diterbitkan (sebelum ditinjau ulang oleh ilmuwan lain). Jurnal tersebut menunjukkan bahwa ivermectin dalam ruang laboratorium mampu menekan replikasi virus SARS-CoV-2 -yang menyebabkan COVID-19.

Penelitian tersebut menjadi salah satu dari banyak penelitian selama 50 tahun terakhir yang menunjukkan bahwa obat anti-parasit juga memiliki sifat antivirus. Hasil uji coba menemukan bahwa obat ini mampu mencegah replikasi virus corona melalui dua cara.

Pertama, obat ivermectin mampu mencegah virus menekan respon alami dari sel antivirus manusia. Kedua, ada potensi bahwa obat ini bisa mencegah protein virus -berbentuk runcing dan terletak di permukaan- dalam membentuk ikatan dengan receptor yang memungkinkan virus memasuki sel dalam tubuh manusia.

Bersamaan dengan peningkatan tingkat efikasi obat ini pada pengobatan jerawat rosacea, temuan tersebut menunjukkan efek positif pada virus yang menyebabkan peradangan secara signifikan.

Dan temuan awal itu pula yang akhirnya dipakai oleh beberapa negara untuk merancang rekomendasi pengobatan pasien COVID-19, terutama di Amerika Latin dan India.

k24klik-obat-ivermectin
Obat Ivermectin (Inquirer)

Cara Konsumsi Ivermectin

Harus diingat, pengobatan ini digunakan untuk mengatasi infeksi akibat cacing gelang. Dan mengatasi gangguan cacing gelang pada tubuh berpengaruh besar pada kualitas kesehatan seseorang.

Bagi seseorang dengan sistem imun yang lemah, mengobati cacing gelang bisa mengurangi resiko dari infeksi yang membahayakan. Dan obat ini, yang termasuk dalam golongan antelmintik, mampu bekerja dengan baik untuk mengatasi infeksi tersebut.

Lantas, bagaimana cara mengkonsumsi obat ini agar mendapatkan hasil yang lebih optimal? Mengutip dari berbagai sumber terpercaya, berikut ini beberapa rangkumannya.

  1. Konsumsi obat saat perut kosong
  2. Pastikan Anda mengkonsumsi obat ini, saat kondisi perut kosong
  3. Umumnya, obat ini hanya diminum satu tablet sehari. Tapi, sekali lagi, dosis yang dianjurkan dokter tentu saja berbeda-beda -tergantung pada kondisi kesehatan seseorang

Perlu dicatat, penghitungan dosis yang dibutuhkan seseorang berdasarkan pada berat badan, kondisi medis, serta respon terhadap obat.

Maka, ketika Anda mengkonsumsi obat ini dan kondisi malah semakin memburuk, segera hubungi dokter maupun petugas medis terdekat.

Peringatan Sebelum Konsumsi

Harap dicatat, Ivermectin termasuk dalam jenis obat keras. Oleh karena itu, untuk membelinya Anda membutuhkan resep atau rekomendasi dari dokter.

Beruntungnya, K24klik menyediakan layanan cek resep dokter. Sehingga, Anda yang ingin beli obat Ivermectin secara online pun bisa lebih gampang.

 

Efek Samping

Mengutip penjelasan WebMD, obat ini bisa menyebabkan beberapa efek samping itu. Contohnya seperti sakit kepala, pusing, nyeri otot, mual, serta diare.

Meskipun begitu, gejala di atas tidak melulu dirasakan semua orang. Yang pasti, sebelum minum obat ivermectin, pastikan Anda sudah konsultasi dan mendapatkan rekomendasi dari dokter.

Nah, usai sudah penjelasan kali ini mengenai obat ini. Semoga uraian di atas bisa membantu Anda untuk lebih memahami obat yang tengah viral dan dibicarakan banyak orang ini.

Ingat, obat Ivermectin hanyalah salah satu langkah saja. Sedangkan cara terbaik agar tubuh tetap sehat tentu saja dengan menjaga diri dan lingkungan. Selalu waspada serta taati Protokol Kesetan 5M.

Pula, ketika badan terasa meriang atau badan lelah akibat aktivitas yang terlalu banyak, tak perlu ragu untuk minum multivitamin.

 

Referensi:

Andie Sutanto

all author posts